Bijak Bermedia Sosial, Yuk! Gimana Caranya Tetap Update Tanpa Kehilangan Diri Sendiri?
Sobat ngerasa gak sih sekarang tuh buka media sosial udah kayak nafas kedua. Bangun tidur cek Instagram, siang scroll TikTok, malam scroll lagi sambil rebahan. Tapi sadar gak sadar, ternyata makin update justru kadang bikin kita ngerasa makin lost.
Antara pengen tetap eksis, tapi juga pengennya gak mau sampe kehilangan arah. Inilah pentingnya jadi pengguna media sosial yang bijak. Baik untuk brand maupun influencer, ini juga soal menjaga branding diri agar tetap otentik di tengah arus konten yang cepat banget berubah.
Baca juga: Konsistensi Ngonten di Media Sosial: Definisi dan Fakta Sebenarnya
1. Kenali Tujuanmu di Media Sosial
Sebelum bikin atau konsumsi konten, tanya dulu:
“Apa sih tujuan gue main media sosial?”
✨ Mau cari inspirasi?
📚 Mau edukasi audiens?
📣 Mau bangun personal branding?
💰 Atau memang untuk promosi/endorse?
Saat kita tahu tujuan kita, kita bisa lebih selektif dan gak asal ikut tren demi likes atau views.
Baca juga: Yuk Jadi Diri Sendiri dan Bagikan Daily Life dengan Autentik di Media Sosial
Bijak Bermedia Sosial, Yuk! Gimana Caranya Tetap Update Tanpa Kehilangan Diri Sendiri? (Sumber: Unsplash)
2. Pilih Konten yang Sehat untuk Mentalmu
Kita sering lupa bahwa konten itu konsumsi digital, sama seperti makanan, kalau gak dikurasi, bisa bikin "kesehatan pikiran" terganggu.
Makanya penting untuk:
✅ Unfollow akun yang bikin insecure;
✅ Follow creator yang positif, informatif, dan uplifting; dan
✅ Luangkan waktu digital detox kalau udah terasa capek
Buat brand atau creator, penting juga bikin konten yang estetik sekaligus juga bisa memberi value dan gak menekan audiens secara emosional.
Baca juga: Tips Bijak Bermedia Sosial agar Tetap Sehat Mental dan Positif
3. Jadi Otentik, Bukan Ikut- ikutan
Kita sering lihat banyak yang tergoda bikin konten karena tren di media sosial terutama di kalangan influencer dan kreator. Tapi yang benar- benar berdampak itu sebenernya bukan yang viral aja, melainkan yang relevan dan jujur.
Konten endorse pun bisa tetap kuat tanpa harus berlebihan kan? Coba deh cara ini:
✅ Tampilkan pengalaman pribadi;
✅ Gunakan bahasa yang natural;
✅ Fokus pada solusi, bukan hanya fitur produk.
Brand tentunya juga perlu memberi ruang untuk influencer agar bisa tetap jadi dirinya sendiri saat mengomunikasikan produk.
Baca juga: Pro dan Kontra Mengikuti Standar Media Sosial: Apakah Kita Terlalu Terpengaruh?
4. Bangun Branding yang Sesuai Nilai Diri
Mau kamu seorang content creator atau brand, media sosial adalah cerminan kamu. Jadi penting banget buat menjaga branding digital yang sejalan sama value pribadi maupun perusahaan.
Misalnya:
➡️ Kalau kamu peduli lingkungan, bangun image yang konsisten di kontenmu; sedangkan
➡️ Kalau kamu brand lokal, bangun narasi yang bisa mendukung komunitas.
Dengan begitu, kamu bisa tetap update tanpa kehilangan jati diri.
Baca juga: Etika dan Tanggung Jawab Influencer Parenting dalam Membagikan Kehidupan Keluarga di Media Sosial
5. Media Sosial Harusnya Mendukung Hidup Nyata, Bukan Menggantikannya
Kita memang hidup di zaman digital, tapi bukan berarti harus hidup dalam riuhnya media sosial. Jadikan platform ini alat buat berkembang, bukan tempat kita membandingkan dan kehilangan arah dalam hidup nyata.
Baca juga: Tekanan Media Sosial dan Pengaruhnya di Hidup dan Kesehatan Mental Influencer
Menjadi bijak di media sosial bukan berarti ketinggalan zaman ya Sobat. Justru kamu bisa tetap update dan relevan tanpa harus kehilangan nilai- nilai kehidupan yang penting buatmu.
Nah buat brand dan influencer, ini juga termasuk cara supaya konten endorse, branding, dan campaign digital tetap punya arah dan impact jangka panjang.
Kalau kamu butuh partner buat bikin strategi konten yang kuat secara visual dan bermakna, yuk ngobrol bareng. IAM.id bisa bantu brand kamu bikin campaign yang update, relevan, dan tetap otentik!