Habib Rizieq & Media Digital: Ketika Tokoh Agama Jadi Figur Strategis di Era Influencer Marketing
Siapapun bisa jadi figur strategis di era digitalisasi kayak sekarang ini, asal punya audiens yang loyal dan pengaruh yang nyata. Gak cuma selebgram atau artis TikTok aja, tokoh agama seperti Habib Rizieq pun masuk ke dalam radar kekuatan digital yang berpengaruh banget.
Bahkan bisa dibilang beliau adalah contoh hidup dari gimana seorang tokoh agama bisa "bertransformasi" menjadi figur kuat di dunia influencer, meski bukan dalam konteks endorse produk kecantikan atau kopi kekinian ya.
Baca juga: 5 Influencer Kuliner Instagram yang Bikin Laper Setiap Scroll! Siap-Siap Ngiler!
1. Tokoh Agama = Influencer dengan Audiens Loyal
Kalau kita ngomongin soal influencer ataupun influencer marketing, biasanya yang kebayang adalah orang- orang yang punya banyak followers di media sosial, rutin bikin konten, dan bisa "menjual" sesuatu lewat personal branding mereka.
Nah, sekarang coba lihat Habib Rizieq. Basis massa loyal? Jelas punya. Pengaruh terhadap opini publik? Gak usah ditanya. Bahkan, tanpa perlu pakai filter aesthetic atau hashtag trending, setiap geraknya bisa memicu gelombang respons digital yang masif.
Artinya Habib Rizieq, secara gak langsung udah menjalankan fungsi seperti seorang influencer tapi dalam versi religius dan ideologis.
Habib Rizieq & Media Digital: Ketika Tokoh Agama Jadi Figur Strategis di Era Influencer Marketing. (Sumber: gatra.com)
Baca juga: Butuh Strategi Influencer Marketing di Dunia Home Decor? Ini 5 Akun Instagram yang Wajib Kamu Lirik
2. Konten = Senjata Utama di Era Digital
Jangan salah, Habib Rizieq (dan timnya) paham banget juga lho sama kekuatan konten. Ceramah- ceramah beliau, aksi- aksi publik, hingga pernyataan- pernyataan yang viral, semua dikemas dan disebar lewat media digital.
Di YouTube, X, Instagram, bahkan Telegram, konten beliau terus beredar. Menariknya lagi, penyebarannya bersifat organik, yakni tanpa iklan berbayar tapi tetap bisa trending. Ini salah satu bukti bahwa konten yang kuat bisa mengalahkan strategi marketing yang mahal selama ada koneksi emosional dengan audiens.
Baca juga: Tradisi Halal Bihalal dan Peran Influencer untuk Lebaran yang Tetap Hangat di Era Digital
3. Media Sosial sebagai Kanal Distribusi Ideologi
Media sosial sekarang bukan cuma tempat orang pamer liburan atau jualan skincare kan? Soalnya juga udah jadi medan perang opini, persepsi, dan branding ideologis. Dalam konteks Habib Rizieq, media sosial dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai- nilai yang beliau perjuangkan dan memperkuat posisi sebagai tokoh utama untuk menegakkan ajaran agama.
Itu sebabnya, branding beliau sebagai sosok yang “berani, religius, dan karismatik” terus terbangun dengan kuat di dunia digital. Tanpa perlu campaign berbayar atau kolaborasi brand, image itu terbentuk karena konsistensi narasi dan kekuatan komunitas.
Baca juga: Keuntungan dan Tantangan Influencer Marketing Selama Bulan Ramadhan
4. Endorse dalam Konteks yang Berbeda
Kalau influencer biasa biasa meng-endorse produk, Habib Rizieq justru "meng-endorse" nilai. Misalnya, sikap anti kemaksiatan, seruan moral, atau ajakan aksi. Dan uniknya, nilai-nilai ini bisa “dijual” ke pengikut dengan cara yang sangat efektif—bahkan lebih efektif daripada paid promote biasa.
Dari sisi influencer marketing, ini membuka perspektif baru: bahwa endorsement bukan hanya tentang produk fisik, tapi juga bisa soal ide, gerakan, atau pesan sosial.
Baca juga: Brief Banyak, Bayaran Tipis? Yuk Bahas Etika Endorse yang Sehat Buat Semua!
Tokoh Agama = Influencer Strategis? Jelas Bisa
Era digital mengaburkan batas antara tokoh agama, aktivis, dan influencer. Yang penting sekarang adalah siapa yang punya pengaruh, siapa yang bisa membentuk opini publik, dan siapa yang bisa menciptakan gerakan lewat media sosial dan konten digital.
Habib Rizieq adalah contoh bahwa dalam dunia influencer marketing, kekuatan tidak selalu datang dari paid ads atau endorse produk, tapi dari personal branding yang kuat dan audiens yang loyal.
Buat brand, agensi, atau siapa pun yang ingin masuk ke pasar dengan pendekatan yang lebih autentik, memahami peran tokoh seperti ini sangatlah penting. Karena di dunia digital, semua orang bisa jadi influencer asal tahu cara mainnya.
Yuk join IAM.id sekarang!