Cara Memanfaatkan Idul Adha untuk Menguatkan Identitas Brand di Pasar Muslim
Idul Adha atau hari raya kurban juga merupakan salah satu momen yang pas buat brand bangun koneksi emosional dengan pasar Muslim. Melalui pendekatan yang tepat, kamu bisa menguatkan identitas brand, menyampaikan nilai- nilai positif, dan tetap relevan tanpa kehilangan sentuhan profesional.
Di tengah derasnya arus konten media sosial, brand yang sukses bukan yang paling keras suaranya tapi yang paling jujur dan bermakna. Nah, di sinilah pentingnya strategi digital yang punya hati, bukan cuma gimmick.
Intip yuk gimana caranya manfaatin momen Idul Adha untuk memperkuat posisi brand kamu, khususnya di pasar Muslim!
Baca juga: Intip yuk Gimana Strategi Influencer Dakwah Memperingati Hari Santri?
1. Pahami Nilai-Nilai Idul Adha
Sebelum bicara soal campaign, kita harus tahu dulu esensi dari Idul Adha seperti pengorbanan, keikhlasan, dan berbagi. Nilai- nilai ini sangat dekat dengan identitas Muslim, dan jadi fondasi kuat untuk membangun narasi branding yang relevan.
Campaign yang kuat harus selaras dengan nilai ini, jadi bukan asal tempel tema religi yang tetap jualan keras- keras.
Misalnya gini, daripada promo besar- besaran, brand bisa fokus pada aksi nyata seperti mendukung program kurban, kegiatan sosial, atau konten inspiratif seputar makna pengorbanan.
Baca juga: Mau Bikin Konten Idul Adha yang Relate dan Berfaedah? Ini Tipsnya!
2. Kolaborasi dengan Influencer Muslim
Influencer marketing tetap jadi strategi jitu, asal dipilih dengan tepat. Libatkan kreator yang dikenal positif, punya basis audiens Muslim, dan sering membahas tema keislaman, gaya hidup halal, atau keluarga.
Konten yang bisa mereka buat bisa seputar cerita pengalaman Idul Adha pribadi, review produk halal atau syariah-friendly, maupun tentang tips berbagi di era digital. Endorsement yang sesuai dengan nilai audiens akan terasa lebih tulus dan punya impact yang jauh lebih besar.
Cara Memanfaatkan Idul Adha untuk Menguatkan Identitas Brand di Pasar Muslim. (Sumber: Unsplash)
Baca juga: Momen Ramadan Sudah Lewat, Saatnya Refresh Strategi Media Sosial Jelang Liburan Sekolah!
3. Buat Konten yang Bernilai dan Bernuansa
Konten digital jadi ujung tombak campaign. Tapi ingat: kualitas lebih penting dari kuantitas. Konten selama Idul Adha bisa berupa video storytelling tentang kurban, infografis seputar pentingnya berbagi, ataupun carousel Instagram bertema inspirasi. Gunakan desain visual yang clean, nuansa Islami yang hangat, dan jangan lupa tone of voice yang empatik.
Baca juga: Kumpulan Konten Relate Lebaran! Saat Keluarga, Makanan, dan Tradisi Berpadu
4. Libatkan Audiens Secara Aktif
Ajak audiens untuk terlibat lewat campaign yang interaktif di media sosial. Contohnya coba buat challenge “Berbagi Cerita Kurban”, polling seputar tradisi Idul Adha, atau live session maupun podcast bareng ustadz atau tokoh inspiratif. Semakin aktif audiens berpartisipasi, semakin kuat relasi yang dibangun dengan brand-mu.
Baca juga: Tips Bikin Storytelling di TikTok yang Bikin Audiens Tertarik
5. Bangun Citra Jangka Panjang
Idul Adha memang cuma beberapa hari, tapi brand value bisa bertahan lama. Manfaatkan momen ini untuk mempertegas siapa kamu di mata audiens Muslim.
Brand yang punya pesan, aksi nyata, dan narasi yang konsisten akan lebih dipercaya. Apalagi di dunia endorse, kepercayaan adalah mata uang yang paling berharga.
Baca juga: Kenapa AI Influencers Sempurna buat Campaign Jangka Panjang?
Jadi, jangan cuma ikut- ikutan tren Idul Adha tanpa arah yang jelas ya. Bangun campaign yang punya makna, kolaborasi yang relevan, dan konten yang menyentuh. Karena di tengah banyaknya konten, yang paling diingat adalah yang paling terasa dekat dan tulus. Gimana? Udah buat strategi konten Idul Adha? Kalau belum join IAM.id aja sekarang!