Belajar dari Martha Tilaar, Merawat Cantik dengan Sentuhan Nusantara
Di tengah gempuran brand skincare internasional, satu nama lokal tetap berdiri kuat dengan identitas yang tak tergantikan, yakni Martha Tilaar. Brand ini bukan cuma jualan produk kecantikan, tapi juga menjual nilai, budaya, dan warisan Nusantara yang dibungkus lewat strategi branding yang kuat dan konsisten.
Yuk kita kulik bareng kenapa Martha Tilaar layak jadi role model dalam dunia digital branding dan influencer marketing.
Baca juga: Maksimalisme dalam Branding: Menghadirkan Karakter yang Lebih Kuat dan Unik di 2025
1. DNA Brand yang Jelas: Cantik Alami, Kearifan Lokal
Sejak awal, Martha Tilaar punya posisi yang kuat yaitu kecantikan perempuan Indonesia yang alami, sehat, dan terinspirasi dari kekayaan rempah dan tradisi lokal. Ini dia yang bikin brand ini beda dari skincare Korea atau Jepang yang belakangan banyak bermunculan ke permukaan, mereka gak latah ikut- ikutan tapi fokus mendorong kekuatan sendiri.
Jangan salah, Martha Tilaar punya strategi yang bisa jadi nilai jual yang bisa banget diangkat melalui konten storytelling yang kuat dan otentik.
Baca juga: 7 Tips Menggunakan Visual untuk Mengkomunikasikan Nilai Brand
2. Strategi Konten yang Mengedukasi
Martha Tilaar gak cuma jual produk, tapi juga membangun wawasan nusantara. Lewat kanal digital mereka, kita bisa lihat konten seputar manfaat bahan tradisional, sejarah jamu, hingga filosofi kecantikan alami Jawa.
Hal yang dibangun bukan cuma konten, tapi brand education yang pelan- pelan mampu membangun kepercayaan jangka panjang di mata audiens.
Belajar dari Martha Tilaar, Merawat Cantik dengan Sentuhan Nusantara. (Sumber: agnesoryza.com)
Baca juga: Satu Konten, Banyak Platform? Ini Cara Cerdas Repurpose Konten Tanpa Ribet!
3. Kolaborasi dengan Influencer yang Relevan
Strategi endorse mereka cenderung selektif, jadi mereka gak asal pilih influencer, tapi memilih yang punya nilai sejalan seperti perempuan Indonesia yang bangga akan budayanya dan punya pendekatan natural terhadap perawatan diri.
Di sinilah influencer marketing bekerja secara halus tapi tepat sasaran bukan soal reach aja tapi soal resonansi.
Baca juga: Butuh Kunci Biar Kontenmu Gak Cuma Lewat Doang? Ini dia Strategi Storytelling TikTok!
4. Inovasi Tanpa Kehilangan Akar
Martha Tilaar berhasil membuktikan bahwa brand lokal bisa berinovasi tanpa meninggalkan identitas. Dari kemasan, formulasi, sampai campaign digital, semua tetap membawa sentuhan etnik tanpa terlihat ketinggalan zaman.
Brand ini paham cara menjaga keseimbangan antara warisan dan modernitas sebuah pelajaran penting untuk siapa saja yang mengelola branding digital.
Baca juga: Inovasi Digital Marketing yang Wajib Diketahui Brand di Tahun 2025
5. Konsistensi Branding = Kepercayaan
Kalau kamu sebut “skincare tradisional Indonesia”, besar kemungkinan orang langsung kepikiran Martha Tilaar sih. Nah itulah hasil dari branding yang konsisten, baik di dunia offline maupun online.
Mulai dari desain kemasan, tone komunikasi, hingga pilihan warna dan musik di kontennya, semuanya solid. Konsistensi inilah yang bikin brand ini gak perlu teriak- teriak di media sosial, tapi tetap dipercaya.
Baca juga: Mengapa Konsistensi Jadi Kunci Membangun Keberadaan Brand yang Kuat
Martha Tilaar ngajarin kita bahwa branding kuat itu dibangun dari akar yang dalam dan pesan yang jelas. Dengan strategi konten digital, pemilihan influencer yang tepat, dan edukasi yang konsisten, brand lokal pun bisa jadi besar tanpa kehilangan jati diri bahkan di tengah gempuran brand global.