Ini Alasan Kenapa Netflix Bisa Jadi Penguasa Behavioral Marketing
Kalau kamu pernah kaget gara- gara Netflix selalu tahu apa yang mau kamu tonton berikutnya, berarti kamu sudah kena efek strategi pemasaran mereka. Netflix bukan sembarang platform streaming, karena juga ahli dalam behavioral marketing, yaitu seni memahami perilaku pengguna dan membuat mereka tetap betah (bahkan kecanduan!) stay di dalam platform-nya.
Kok bisa ya? Nah simak dulu nih strategi jitu Netflix yang bisa jadi panutan global dalam marketing digital:
Baca juga: Selling vs Marketing, Seni Membuat Orang Datang Tanpa Dipaksa
1. Personalisasi Super Detail Lewat Data
Netflix mengumpulkan data sekecil apapun dari film yang kamu tonton terus sampe habis, kecepatan kamu skip trailer, sampai thumbnail mana yang paling sering kamu klik. Rekomendasi film dan serial yang muncul di halaman depan bukan random lho, itu hasil A/B testing visual dan algoritma predictive personalisasi. Sekitar 80% video yang kamu tonton datang dari rekomendasi sistem mereka.
Baca juga: Ada Cringe Marketing di 2025?! Saat Konyol Malah Jadi Strategi Viral
2. Konten & Content Creator = Daya Tarik Eksklusif
Selain produksi original seperti Squid Game, Stranger Things, dan Bird Box, Netflix kini juga menggaet kreator YouTube terkenal seperti Ms. Rachel (YouTube) sebagai bagian dari ekosistem kreatif mereka. Hal ini demi memperluas cakupan audiens ke follower content creator, jadi bukan dia yang udah jadi subscribernya Netflix saja. Content creator kayaknya jadi medium endorsement yang terasa lebih organic dan relate.
Baca juga: Cara Memenangkan Strategi Marketing dengan Taktik ala Player 456 di Squid Game
3. Viral Marketing dan Interaksi Sosial yang Nyambung
Netflix jago bikin hype lewat meme culture, cuplikan behind-the-scenes, hingga interaksi langsung di media sosial. Contohnya aja waktu campaign Squid Game dan Stranger Things, fans jadi ramai bikin konten, brand ikut merespon, lalu terbentuklah buzz yang kuat secara alami tanpa harus masang iklan massif.
Ini Alasan Kenapa Netflix Bisa Jadi Penguasa Behavioral Marketing. (Sumber: Unsplash)
Baca juga: Dari Green Light ke Spot Light: Influencer Marketing yang Gak Asal Jalan
4. Pendekatan Platform- Specific yang Cerdas
Konten Netflix di Instagram bukanlah salinan TikTok, mereka menyesuaikan gaya, durasi, dan tone sesuai platform. Ada X yang witty, Reels IG yang visual dan cepat, hingga TikTok challenge yang interaktif. Semua platform mencerminkan pemahaman mendalam soal gaya komunikasi di media sosial. Gak lupa juga didukung dengan segmentasi akun berdasarkan genre dan regional supaya relevansi audiens terjaga.
Baca juga: 5 Langkah Mudah untuk Brand Mengatur Strategi Marketing yang Efisien dan Menguntungkan
5. Optimasi Berkelanjutan & Adaptasi Cepat
Netflix konsisten terus melakukan optimasi dengan A/B testing di semua bagian. Mereka bereksperimen dengan layout homepage, rekomendasi episode, hingga notifikasi push. Semua bertujuan menjaga engagement dan mengurangi churn user, ini strategi yang sangat vital dalam retensi audiens digital.
Baca juga: Ubah Tantangan Ekonomi Jadi Peluang! Simak Strategi Influencer Marketing di Tahun 2025!
Yuk Jangan Cuma Jualan Aja, Bangun Perilaku Juga!
Dari Netflix kita belajar bahwa strategi marketing yang sukses bukan yang cuma sibuk jualan produk aja. Jangan lupa buat membangun ekosistem digital yang bisa memahami dan mengantisipasi kebutuhan audiens, tentu dengan cara yang personal dan fun. Ini terutama bisa terjadi lewat:
- Endorse kreator yang punya hubungan emosional dengan audiens;
- Konten konten digital yang relevan ke tren & budaya pengguna; atau
- Data dan analisis perilaku pengguna untuk personalisasi konten.
Join IAM.id kalau kamu mau membangun strategi influencer marketing dan konten digital yang gak cuma bisa viral aja, tapi punya dampak jangka panjang.