Hari Bumi Nih! Saatnya Bergerak, Bukan Cuma Ngonten!
Setiap tanggal 22 April, timeline kita biasanya penuh sama warna hijau. Semua orang posting daun, bunga, langit biru, sampai ucapan “Happy Earth Day” yang aesthetic banget. Tapi… pertanyaannya: apakah cukup dengan posting aja?
Di era digital kayak sekarang, gak bisa dimungkiri bahwa media sosial itu udah jadi alat paling ampuh buat menyebarkan pesan. Tapi, Hari Bumi harusnya jadi lebih dari cuma tren tahunan. Ini momen buat benar- benar bergerak, berpikir ulang, dan (yang paling penting) bertindak nyata seperti akun Pandawara Group misalnya yang aktif banget bersihin sampah dan menjaga bumi walaupun memang nichenya seperti itu.
Buat brand, creator, dan siapapun yang aktif di media sosial, Hari Bumi itu waktunya menggunakan platform digital dengan lebih bermakna. Bukan cuma untuk branding semata, tapi juga buat ngajak audiens melakukan sesuatu yang real.
Baca juga: Bawa Pesan Keberlanjutan Green Marketing Tanpa Batasan Geografis dengan Virtual Influencers
Konten Itu Penting, Tapi Tindakan Lebih Penting
Konten dengan tema lingkungan bisa banget jadi alat edukasi yang efektif. Tapi konten yang impactful biasanya lahir dari pengalaman dan aksi nyata. Misalnya, kamu bisa share perjalanan minim sampah, ikut bersih- bersih pantai, atau kolaborasi dengan UMKM ramah lingkungan.
Kalau kamu pelaku influencer marketing, endorse produk yang eco-friendly bukan cuma buat tren lucu-lucuan. Coba pilih brand yang memang punya komitmen terhadap keberlanjutan. Ingat, influencer yang kuat bukan cuma yang bisa jualan, tapi juga yang bisa menginspirasi perubahan.
Hari Bumi Nih! Saatnya Bergerak, Bukan Cuma Ngonten! (Sumber: Unsplash)
Baca juga: Mengenal Green Marketing: Tren, Manfaat, dan Dampaknya di Tahun 2025
Branding yang Punya Nilai Tambah
Di tengah banjir konten digital, audiens makin pintar. Mereka bisa bedain mana brand yang genuinely peduli, dan mana yang sekadar “ikut- ikutan hijau” saat Hari Bumi datang. Jadi, buat kamu yang ngurusin digital branding, coba deh ajak tim kamu brainstorming,
“Kita bisa ngelakuin apa sih, yang bukan cuma campaign sekali setahun, tapi punya dampak panjang?”.
Beberapa brand bahkan udah mulai konsisten nih, dari mengurangi kemasan plastik, membuat program daur ulang, sampai ngajak komunitas lokal dalam project keberlanjutan mereka. Nah, inilah bentuk campaign digital yang gak cuma bagus secara visual, tapi juga kuat secara nilai.
Baca juga: Apa Itu Konten Evergreen dan Manfaatnya di Media Sosial?
Hari Bumi = Reminder, Bukan Gimmick
Kalau dipikir- pikir, Bumi tuh rumah besar buat kita semua kan? Tapi sering banget dilupain, sampai akhirnya cuma disayang pas 22 April aja. Padahal setiap hari harusnya adalah Hari Bumi.
Jadi mulai sekarang, ubah mindset yuk Sobat. Gak apa- apa posting konten estetik tentang bumi, tapi tambahin juga ajakan aksi, informasi yang bisa dipakai, atau kolaborasi nyata. Karena Hari Bumi bukan soal siapa yang paling viral, tapi siapa yang benar- benar peduli dan bergerak.