Ciptakan Brand yang Dikenal dan Disukai dengan Employee Advocacy dan AI Influencer
Pernah kepikiran gak gimana caranya bikin brand kamu bukan cuma dikenal, tapi juga disukai? Apalagi di zaman yang udah serba digital kayak sekarang gini, strategi branding tuh udah bukan lagi soal logo keren atau tagline catchy doang lho. Soalnya sekarang yang dicari audiens itu kepercayaan dan kedekatan.
Nah, ada dua pendekatan yang lagi naik daun dan bisa bantu banget dalam hal ini nih, yaitu employee advocacy dan AI influencer. Kombinasi unik ini bisa jadi kunci buat menciptakan brand yang kuat di dunia media sosial lho! Bahas lebih lanjut yuk!
Baca juga: Simak 4 Cara Ini Untuk Menggabungkan Influencer dan Employee Advocacy untuk Campaign Marketing
1. Masih Ingat dengan Employee Advocacy?
Kita refresh lagi ya, jadi employee advocacy itu ketika karyawan kamu jadi "duta" brand sendiri. Bukan duta formal ala presenter, ya, tapi dalam bentuk Posting pengalaman kerja di medsos, share behind the scenes di kantor, atau share cerita seru tentang budaya kerja.
Faktanya nih, menurut LinkedIn, konten yang dishare sama karyawan bisa menjangkau audiens 561% lebih banyak dibanding akun resmi perusahaan lho! Jadi tentu saja ini merupakan kesempatan emas buat ningkatin branding dengan cara yang natural dan humanis.
Baca juga: Peran dan Tanggung Jawab Influencer vs. Employee advocacy dalam Membangun Citra Brand
Ciptakan Brand yang Dikenal dan Disukai dengan Employee Advocacy dan AI Influencer. (Sumber: Unsplash)
2. AI Influencer: Canggih, Konsisten, dan Bisa Diatur
Kalau karyawan adalah suara hati brand, AI influencer adalah wajah futuristiknya. Mereka adalah karakter virtual yang bisa dikontrol penuh oleh brand, mulai dari gaya bicara, penampilan, sampai tone konten.
Contohnya di Indonesia udah ada AI influencer seperti Rinna (milik Microsoft), dan banyak brand mulai menciptakan versi mereka sendiri untuk campaign tertentu. Contoh lain tentu saja AI influencer IAM.id, Arvin Kev Andra yang udah jadi mikro influencer di Instagram!
Keunggulan AI Influencer itu pastinya selalu on-brand, konsisten upload tanpa capek, dan aman dari drama atau kontroversi pribadi. Tapi jangan lupa ya Sobat, walau digital, AI influencer tetap harus otentik dan relevan dengan audiens.
Baca juga: Mengenal Ratu Alana, AI Influencer IAM.id yang Bisa Mengubah Dunia Fashion
3. Kolaborasi Dua Arah: Real + Virtual
Bayangkan campaign yang dikemas begini, ceritanya ada karyawan beneran yang share cerita kerja di balik layar, terus AI influencer bantu jelasin produk dengan gaya interaktif, dan Influencer marketing bantu sebarin ke target audiens deh!
Strategi ini bertujuan untuk memperkuat dua sisi yaitu human connection lewat employee advocacy, dan teknologi visual lewat AI. Jadi bukan cuma soal konten yang keren aja, tapi menciptakan kepercayaan dan daya tarik digital yang susah ditolak juga kan?
Baca juga: Rahasia Sukses Kolaborasi dengan Influencer di Tahun 2025 yang Harus Kamu Coba!
4. Platform yang Tepat, Pesan yang Kuat
Coba manfaatin LinkedIn dan Instagram untuk konten karyawan, lalu TikTok dan YouTube Shorts untuk AI influencer, dan tentu saja maksimalkan juga reach dengan konten endorse dari influencer eksternal yang selaras. Kombinasi ini bisa bantu memperluas jangkauan, memperkuat narasi, dan bikin brand kamu makin relate sama audiens.
Baca juga: Satu Pesan, Tiga Gaya! Simak Cara Cerdas Mengubah Storytelling Sesuai Platform Sosialmu
Pada akhirnya, tujuan besar dari semua ini adalah buat bikin brand kamu dikenal, dipercaya, dan disukai.
Dunia digital yang makin ramai bikin brand merasa harus berhasil, karena yang berhasil adalah yang punya cerita kuat, baik dari dalam (karyawan) maupun lewat wajah digital (AI influencer). Keduanya bisa berjalan bareng, saling melengkapi, dan membentuk reputasi yang solid. Yuk jalanin keduanya bareng IAM.id!