Cara atasi Keluhan Influencer tentang Kurangnya Fleksibilitas dari Brand
Dalam dunia influencer marketing, kolaborasi yang sukses antara brand dan influencer sangat penting untuk mencapai tujuan suatu campaign. Namun, seringkali muncul keluhan dari influencer mengenai kurangnya fleksibilitas dari brand yang bisa menyebabkan ketegangan dan mengurangi efektivitas campaign. Nah, IAM.id punya beberapa strategi untuk mengatasi keluhan tersebut dan menciptakan hubungan kerja yang lebih harmonis dan produktif, ini dia:
(Sumber: Unsplash)
Baca juga: 8 Tips Sukses Mengelola Waktu dan Menjaga Konsistensi dalam Membuat Konten
1. Memahami Perspektif Influencer
Penting bagi brand untuk memahami bahwa influencer memiliki gaya dan pendekatan unik mereka sendiri. Influencer biasanya tahu cara terbaik untuk berkomunikasi dengan audiens mereka. Dengan menghargai kreativitas dan pengetahuan influencer tentang audiens mereka, brand dapat menciptakan konten yang lebih autentik dan menarik.
2. Menetapkan Pedoman yang Jelas tetapi Fleksibel
Sediakan pedoman yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai dalam campaign, tetapi berikan ruang bagi influencer untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Pedoman ini harus mencakup pesan utama, nilai-nilai brand, dan hal-hal yang harus dihindari, tetapi tetap memberikan kebebasan bagi influencer dalam hal penyampaian pesan.
Baca juga: Wujudkan Resolusi 2024 dengan 5 Strategi Ngonten Ter- update di Instagram
3. Membuat Brief yang Komprehensif
Brief yang baik harus mencakup semua detail penting tentang campaign, termasuk tujuan, pesan utama, dan target audiens. Namun, brief ini juga harus cukup fleksibel untuk memungkinkan influencer berkreasi. Semakin komprehensif brief yang diberikan, semakin mudah bagi influencer untuk memahami ekspektasi brand sambil tetap menambahkan sentuhan pribadi mereka.
4. Mengadakan Diskusi dan Kolaborasi
Sebelum campaign dimulai, adakan sesi diskusi antara brand dan influencer untuk membahas ide dan ekspektasi. Dengan cara ini, kedua belah pihak dapat menyamakan persepsi dan menemukan cara terbaik untuk berkolaborasi. Diskusi ini juga memberikan kesempatan bagi influencer untuk memberikan masukan dan ide mereka.
Baca juga: Strategi Mengatasi Ketidaksesuaian Ekspektasi antara Influencer dan Brand
5. Memberikan Feedback yang Konstruktif
Ketika memberikan feedback, pastikan untuk bersikap konstruktif dan menghargai upaya influencer. Fokus pada aspek-aspek yang dapat diperbaiki tanpa mengabaikan kreativitas influencer. Komunikasi yang positif akan membantu membangun hubungan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas konten.
6. Menetapkan Harapan yang Realistis
Penting bagi brand untuk menetapkan harapan yang realistis mengenai hasil campaign. Jangan terlalu mengekang influencer dengan banyak aturan yang membatasi kreativitas mereka. Ekspektasi yang realistis akan membuat influencer merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
Baca juga: Strategi Menangani Endorsement dan Sponsorship sebagai Influencer
7. Menggunakan Alat Manajemen Campaign
Menggunakan alat manajemen campaign dapat membantu mengatur dan melacak progres campaign dengan lebih efisien. Alat ini memungkinkan brand dan influencer untuk berkomunikasi dengan lebih baik, berbagi ide, dan memberikan feedback secara real-time, sehingga mengurangi risiko kesalahpahaman.
8. Menghargai dan Mengakui Usaha Influencer
Pengakuan atas usaha dan kontribusi influencer sangat penting untuk menjaga hubungan yang baik. Tunjukkan apresiasi atas kerja keras mereka dan berikan pujian ketika mereka berhasil memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi. Penghargaan ini dapat berupa kompensasi tambahan, hadiah, atau sekadar ucapan terima kasih yang tulus.
Baca juga: Strategi Endorsement Anti Boncos! Cara Efektif Memaksimalkan Hasil Endorsement
9. Mengembangkan Hubungan Jangka Panjang
Membangun hubungan jangka panjang dengan influencer yang telah terbukti efektif dapat meningkatkan fleksibilitas dan pemahaman di antara kedua belah pihak. Influencer yang telah bekerja sama dengan brand dalam jangka waktu yang lama cenderung lebih memahami ekspektasi dan lebih mudah menyesuaikan diri.
10. Menyediakan Dukungan yang Memadai
Pastikan influencer mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan selama campaign. Ini bisa berupa akses ke sumber daya brand, bimbingan kreatif, atau bantuan teknis. Dengan memberikan dukungan yang memadai, influencer dapat lebih fokus pada pembuatan konten berkualitas tinggi.
Baca juga: 10 Tips Meningkatkan Kualitas Foto dan Video Anda sebagai Seorang Influencer
Mengatasi keluhan influencer tentang kurangnya fleksibilitas dari brand memerlukan komunikasi yang jelas, pedoman yang fleksibel, dan penghargaan terhadap kreativitas influencer. Dengan mengimplementasikan strategi-strategi di atas, brand dapat menciptakan kolaborasi yang lebih harmonis dan produktif, yang pada akhirnya akan menghasilkan campaign yang lebih sukses dan efektif. Kolaborasi yang baik antara brand dan influencer tidak hanya meningkatkan hasil campaign tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Yuk, kerjasama bersama influencer tanpa ribet- ribet di IAM.id !
Jangan sampai ketinggalan informasi lainnya dengan terus membaca kumpulan artikel seputar Influencer Tips di sini ya!