Apa Itu Cancel Culture di Dunia Influencer dan Bagaimana Menyikapinya?
Sobat IAM pasti udah gak asing lagi deh dengan istilah cancel culture yang sering didengar gak cuma di kalangan artis dan selebritis, tapi juga di kalangan influencer. Tapi, apa sih sebenarnya cancel culture itu? Dan, gimana cara influencer bisa menyikapi fenomena ini? Yuk, kita bahas santai aja!
Baca juga: Influencer Rank dan Manfaatnya untuk Memilih Partner Marketing yang Tepat
Apa Itu Cancel Culture?
Cancel culture merupakan istilah yang menggambarkan kondisi seseorang, yang biasanya berasal dari kalangan selebritis atau influencer, mengalami kritik habis- habisan dari netizen akibat dianggap melakukan kesalahan atau kontroversi. Biasanya kalau udah kayak gini, orang tersebut akan “dibatalkan” alias diboikot lalu bisa saja berdampak kehilangan pengikut, sponsor, bahkan reputasi online. Cancel culture umumnya muncul setelah netizen merasa ada yang salah dari tindakan atau perkataan influencer tersebut.
Apa Itu Cancel Culture di Dunia Influencer dan Bagaimana Menyikapinya? (Sumber: Freepik)
Baca juga: Mau Tau Gimana IAM.id Memberi Peringkat pada Influencer? Yuk Simak Rahasianya!
Fenomena ini sering banget terjadi di platform media sosial seperti Instagram, TikTok, atau X, tempat orang bisa dengan cepat bereaksi dan menyebarkan opini mereka. Masalahnya, penyebaran informasi di media sosial sekarang ini sudah serba cepat, jadi satu kesalahan saja bisa langsung viral dan sangat bisa berdampak pada karier influencer.
Kenapa Cancel Culture Bisa Terjadi?
Cancel culture bisa muncul karena influencer dianggap melakukan hal yang menyinggung, baik secara sadar maupun tidak. Persoalannya bisa sangat beragam, entah soal komentar yang gak tepat, tindakan yang menyalahi norma, bahkan konten lama yang kembali viral dan dianggap tidak relevan dengan nilai sosial sekarang. Ironisnya, kadang cancel culture terjadi karena kesalahpahaman yang dipicu oleh komentar netizen yang makin ramai.
Baca juga: Yuk Pahami Persona Influencer untuk Campaign yang Lebih Terarah
Masalah yang ada juga bakal makin rumit begitu seseorang atau sekelompok netizen memulai kritik yang akhirnya memicu yang lain buat ikut- ikutan mengkritik tanpa mencari tahu seperti apa konteks lengkapnya. Dari sinilah kemudian situasi kecil bisa berubah jadi krisis yang lebih besar.
Baca juga: Penggunaan Analytics untuk Mengelola Reputasi Online
Gimana Cara Menyikapi Cancel Culture?
Kalau Sobat adalah seorang influencer atau berencana jadi influencer, penting banget untuk tahu cara menghadapi fenomena ini dengan kepala dingin. Berikut tips yang bisa Sobat coba:
1. Akui Kesalahan dengan Tulus
Kalau Sobat memang merasa telah melakukan kesalahan, jangan ragu untuk mengakui kesalahan dan jangan lupa sampaikan permintaan maaf. Pengakuan dan permohonan maaf yang tulus bisa sangat membantu meredakan situasi lho. Karena jujur aja, orang lain tentu akan lebih menghargai influencer yang berani mengakui kesalahan daripada yang pura- pura gak tahu.
2. Jangan Tergesa-gesa Membalas Kritik
Dapat serangan kritik pasti bikin panas, tapi penting banget buat nggak langsung bereaksi. Ambil napas panjang, pahami situasi, dan jawab dengan tenang. Balasan yang penuh emosi justru bisa memperburuk keadaan.
Baca juga: Memanfaatkan Persona Influencer IAM.id untuk Campaign Sosial dan Lingkungan
3. Jadikan Kesempatan untuk Edukasi
Kadang, kritik muncul karena kesalahpahaman. Ini bisa jadi momen yang tepat buat edukasi pengikut Sobat. Gunakan platform untuk menjelaskan duduk perkaranya dan buat konten yang informatif tanpa terkesan defensif.
4. Fokus ke Pengikut yang Setia
Walaupun ada banyak yang mengkritik, jangan lupa kalau kamu masih punya pengikut yang mendukung. Fokuslah ke mereka dan terus bangun hubungan positif. Dengan cara ini, Sobat bisa tetap bertahan di tengah badai kritik.
Baca juga: Apakah Lokasi Mempengaruhi Popularitas Influencer?
5. Kelola Reputasi Online dengan Baik
Untuk selalu diingat, jagalah selalu reputasi online Sobat semua. Jangan lakukan hal- hal yang justru bisa memperburuk situasi. Pikir dua kali sebelum melakukan sesuatu, karena ketika sudah jadi influencer, banyak orang yang jadi berharap lebih akan kebaikan- kebaikan idolanya yang ditunjukkan di media sosial. Jika perlu, gunakan platform Online Reputation Management (ORM) seperti IAM.id untuk membantu mengelola citra dan branding di dunia digital.
Baca juga: Mengelola Reputasi Online Saat Menghadapi Masalah Hukum dan Kontroversi
Menghadapi cancel culture memang nggak gampang, apalagi buat influencer. Tapi dengan sikap yang bijak dan terbuka terhadap kritik, Sobat pasti bisa melewati situasi ini dan bahkan tumbuh jadi pribadi yang lebih baik. Yang penting tetap tenang, jaga komunikasi dengan pengikut, dan jangan pernah berhenti belajar.
Setiap krisis yang datang akan jadi kesempatan buat refleksi diri dan menjadi lebih baik. Jadi, jangan takut kalau suatu saat Sobat terjerembab dan harus menghadapi cancel culture tapi semoga ini tidak terjadi yaa. Kalaupun harus terjadi, Sobat lakukan saja pendekatan yang tepat supaya Sobat bisa bangkit kembali dengan lebih kuat!
Yuk jangan lupa join IAM.id ya!