AI dalam Influencer Marketing, Meningkatkan Otentisitas atau Menurunkan Kepercayaan?
Influencer marketing yang makin jadi senjata andalan buat banyak brand dalam memperkuat branding mereka, kini makin canggih dengan tambahan elemen baru yang bakalan makin memengaruhi dunia pemasaran, yaitu Artificial Intelligence (AI). Nah terus gimana AI bisa memengaruhi influencer marketing? Apakah teknologi ini juga bisa meningkatkan otentisitas konten atau justru menurunkan kepercayaan konsumen terhadap brand?
Baca juga: Gus Miftah sebagai Influencer: Membangun Personal Branding dengan Konten Dakwah
AI dalam Influencer Marketing: Meningkatkan Efisiensi atau Kehilangan Sentuhan Manusia?
AI sekarang udah mengubah banyak aspek kehidupan kita termasuk influencer marketing juga gak luput dari perubahan tersebut. Dengan kemampuan AI dalam analisis data, kini brand bisa lebih mudah menemukan influencer yang tepat buat audiens mereka, menganalisis efektivitas campaign secara real-time, bahkan bikinkonten yang lebih relevan dan personal.
Namun, ada juga kekhawatiran yang muncul, apakah penggunaan AI dalam konten dan interaksi influencer dengan pengikut mereka akan membuat hubungan yang tercipta jadi lebih otomatis dan kurang otentik? Influencer yang ngandelin teknologi buat mengelola akun media sosial mereka atau menghasilkan konten mungkin kehilangan daya tarik asli yang membuat mereka begitu menarik di mata pengikutnya. Apakah kita akan semakin melihat influencer yang terdengar seperti “robot” dalam menyampaikan pesan brand?
AI dalam Influencer Marketing, Meningkatkan Otentisitas atau Menurunkan Kepercayaan? (Sumber: Freepik)
Baca juga: Cara Seru Rebranding di Dunia Digital Bersama Virtual Influencer
Meningkatkan Otentisitas melalui Kustomisasi Konten
Nah tapi jangan salah! Meski demikian, AI juga bisa digunakan buat ningkatin otentisitas dalam influencer marketing lho! Dengan menggunakan data analitik yang diperoleh dari interaksi audiens, AI bisa membantu influencer menciptakan konten yang lebih personal dan relevan buat pengikut mereka. Misalnya, AI bisa nganalisis pola perilaku audiens di media sosial dan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang preferensi mereka. Hal ini memudahkan influencer untuk bikin konten yang lebih sesuai dengan minat audiens mereka yang tentunya akan terasa lebih alami dan otentik.
Brand juga bisa manfaatin AI buat mempersonalisasi pengalaman pengikut mereka. Melalui AI, brand bisa memilih influencer yang punya audiens dengan minat yang sesuai, campaign branding juga bisa lebih fokus dan efektif. Inilah yang membuat influencer marketing makin digital dan dinamis, karena AI bisa memberikan solusi yang lebih tepat sasaran dibanding ketika brand cuma ngandelin metode konvensional.
Baca juga: Prediksi Tren Branding 2025, Apakah akan Mengubah Cara Kita Membangun Brand?
Menurunkan Kepercayaan: Ketika AI Merusak Keterhubungan Manusia
Selain sisi positifnya, ada juga sisi negatif dari integrasi AI dalam influencer marketing, salah satunya adalah kehilangan sentuhan manusia. Influencer yang dikenal karena keaslian dan kedekatannya dengan pengikut bisa terjebak dalam jebakan otomatisasi yang mempengaruhi kualitas hubungan mereka dengan audiens. Jika AI digunakan untuk bikin konten secara otomatis tanpa mempertimbangkan nilai- nilai pribadi dari influencer, pengikut bisa merasa terdistorsi dan hilangnya rasa percaya.
Selain itu, ketergantungan berlebihan pada AI dalam memoderasi komentar, memilih influencer, bahkan dalam merancang campaign digital bisa bikin campaign terasa terlalu artifisial. Apalagi kini digital makin mencari keaslian, kalo tidak disikapi dengan bijak, bisa jadi masalah besar buat brand yang mau membangun hubungan yang lebih manusiawi dengan konsumen.
Baca juga: Etika di Balik Tren Virtual Influencers: Apa yang Harus Kita Pertimbangkan?
Jadi gimana menurut Sobat? Apakah AI dalam influencer marketing ningkatin otentisitas atau malah menurunkan kepercayaan? Jawabannya mungkin terletak pada gimana brand dan influencer menggunakan teknologi ini. AI punya banyak potensi buat ningkatin efisiensi dan memberikan data yang berguna banget buat bikin konten yang lebih relevan. Namun sentuhan manusia tetap jadi hal yang penting banget buat bangun hubungan yang nyata dan terpercaya di media sosial.
Kunci sukses di masa depan adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara teknologi dan keaslian. Brand yang berhasil akan menggunakan AI buat ngoptimalin campaign mereka tanpa ngorbanin nilai- nilai otentik yang telah membuat influencer marketing jadi begitu efektif dan menarik.
Nah kalo brand dan influencer bisa menjaga keseimbangan ini, influencer marketing di tahun 2025 bisa jadi lebih kuat, lebih relevan, dan tentunya lebih autentik buat audiens mereka. Yuk join IAM.id dan rencanakan campaign suksesmu Bersama AI Influencer!