(Freepik/rawpixel.com)

Bagi brand yang ingin mempromosikan produknya, menggunakan influencer marketing adalah salah satu cara yang bisa dilakukan. Dengan begitu, produk kita bisa lebih dikenal oleh orang banyak.

Mempromosikannya pun tidak asal memilih influencer lho SobatIAM, karena ada kekurangan dan kelebihannya sesuai dengan kebutuhan brand.

Nah, jika kebetulan SobatIAM sedang merintis usaha dan ingin coba promosikan produk melalui influencer, mengapa tidak mencoba kerja sama dengan nano influencer saja? Sudah tahu belum apa itu nano influencer? Jika belum, simak beberapa penjelasannya di bawah ini yuk!

Apa itu Nano Influencer?

Nano influencer lebih sederhananya ialah jenis influencer yang memiliki pengikut 1.000 hingga 10.000. nano merupakan influencer paling sedikit followers ketimbang jenis influencer lainnya.

Eits, namun jangan meremehkan nih. Walaupun jumlah pengikutnya sedikit, namun nano influencer memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi lho ketimbang influencer micro dan macro, serta kedekatan dengan pengikutnya pun interaksinya

tinggi.

Mereka berinteraksi dengan jumlah followers yang sedikit namun pesan yang mereka sampaikan jauh lebih mudah diterima oleh pengikutnya.

Jenis Nano Influencer

Native nano influencer: Bisa dikatakan native nano influencer adalah seorang influencer yang memulai karirnya dari nol. Mereka mulai meniti di media sosial dan bekerja keras membagikan konten yang berkualitas dan menarik untuk membangun

komunitasnya. Berkat kegigihan dan konsistensinya, tak heran followers nya menganggap dan mempercayainya sebagai seorang influencer.

Non-native influencer: Berbeda dengan sebelumnya. Non-native ini orang yang sudah cukup terkenal di komunitasnya lalu mulai merambah media sosial berkat kepopulerannya tersebut. Karena sudah terkenal, brand akan mempercayai mereka untuk mempromosikan produknya lebih luas.

Kelebihan Nano Influencer

1. Mudah engage dengan audiens

Seorang nano influencer bisa dengan mudah membangun keterikatan dengan para pengikutnya, baik melalui konten yang ia unggah atau interaksi saat live, memberikan like bahkan meninggalkan komentar.

Karena hubungan yang erat, ini mampu membuat pengikutnya menjadi potential customer produk yang mereka promosikan lho!

2. Engagement rate yang tinggi

Kelebihan lain nano influencer yakni memiliki engagement rate 7% lebih tinggi dari pada jenis influencer lainnya. Engagement rate adalah alat ukur keterlibatan followers dalam sebuah akun media sosial. Ukuran engagement rate adalah standar pemasaran dalam media sosial yang kontennya dapat kita pantau performanya.

3. Mudah dipercaya audiens

Tak heran audiens melihat nano influencer sebagai teman karena pengikutnya lebih sedikit, maka membuat mereka mudah dipercaya. Seiring berjalannya waktu, dengan citra ”dekat” itu secara tidak langsung menimbulkan perbincangan ke audiens yang lainnya, sehingga bisa mudah dikenal.

Mayoritas nano influencer akan fokus membagikan konten berkualitas pada akunnya dari pada mendapatkan profit. Sehingga, para pengikutnya menganggap kontennya seorang influencer nano itu authentic.

4. Biaya yang lebih murah

Keunggulan lainnya dari seorang nano influencer adalah harga yang ditawarkan untuk bekerja sama tidak terlalu mahal bahkan terjangkau. Bahkan, ada yang sampai menerima imbalan berupa endorse produk saja lho.

Jika SobatIAM mencari influencer dengan budget terjangkau dan memiliki segmentasi tertentu, nano influencer adalah pilihan yang tepat nih!

Kekurangan Nano Influencer

• Jangkauan yang dihasilkan tidak seluas influencer jenis lainnya
• Kemampuan promosi produk hanya yang sesuai dengan minat dan bidang yang mereka sukai atau lakukan
• Kurangnya bekerja sama dengan brand
• Kurangnya pengalaman dalam membuat konten berkualitas

Sudah tahu kan soal nano influencer ini? Gimana SobatIAM, tertarik untuk menjalin kerja sama dengan jenis influencer tersebut? Jika mulai tertarik, jangan lupa untuk sesuaikan bidang influencer tersebut dengan produk yang dimiliki agar sesuai dengan harapan ya!