Mau jadi Influencer, Hindari Hal Terlarang Ini Agar Bisa Dipercaya Brand
(Freepik/Wiroj Sidhisoradej)
Memang banyak cara agar kita bisa menjadi seorang influencer. Bermodalkan ketertarikan di satu bidang dan aktif di media sosial, SobatIAM bisa menjadi influencer yang menjadi profesi baru dan juga menjanjikan lho!
Tentu, sebagai seorang influencer, kita perlu kreatif dan update tentang apapun yang berkembang di media sosial. Selain itu, biar brand ingin bekerja sama dengan kita, rekan influencer perlu menampilkan pribadi yang baik.
Jangan salah kaprah ya jika ingin dipercaya brand, berikut iam.id merangkum hal yang tidak boleh dilakukan oleh influencer biar kita mudah dipercaya!
1. Kontroversi
Sebagai seorang influencer yang memiliki pengaruh, tentu kita perlu menampilkan sisi terbaik kita di hadapan orang banyak.
Jika rekan influencer sebelumnya pernah bermasalah dengan hukum, berantem dengan sesama influencer bahkan melakukan kontroversi lainnya perlu wasapada nih.
Baca juga: Bisa Dapetin Cuan, Begini Cara Mudah Gabung Jadi Influencer di IAM.id
Brand pun akan memilih mana influencer yang cocok untuk merepresentasikan mereka. Jika hire influencer yang kontroversi, brand khawatir citra produk mereka jadi buruk.
2. Membeli followers
Hal lain yang perlu dihindari oleh influencer adalah membeli followers demi bisa menarik para brand. Padahal, jika membeli followers, kredibilitas rekan influencer akan dipertanyakan nih.
Baca juga: Bisa Bantu Bisnis, Berikut Top 5 Influencer Analytics Tool untuk Marketing Campaign
Apalagi, akan berdampak pada sales sebuah brand. Ukuran keberhasilan campaign pun bisa dilihat dari metrik konten yang diunggah, di sana bisa terlihat berapa views dari sebuah konten, likes, komentar bahkan share.
Sebelum nya pun, para brand akan riset terlebih dahulu influencer yang tepat. Jika SobatIAM membeli followers, khawatir brand tidak akan berkolaborasi dengan kamu nih!
3. Mengunggah konten yang tidak relevan
Influencer dipandang baik karena mereka sering kali mengunggah konten yang berkualitas dan edukatif. Jika mereka mengunggah konten yang tidak sesuai niche mereka, maka mereka akan kabur dan tidak melihat konten tersebut.
Mengunggah konten yang tidak berhubungan dengan tujuan dan kesukaan target audiens, membuat mereka akan lari dan tidak tertarik lagi lho.
Baca juga: Mengenal Jenis dan Manfaat Influencer Analytics Tools untuk Keperluan Promosi
Maka dari itu, jika rekan influencer fokus di fashion, jangan terlalu sering mengunggah hal di luar niche yang dipilih ya!
4. Terlalu sering mengambil sponsorship atau endorse
Tujuan para pengikut follow salah satu influencer karena disuguhkan konten kreatif dan informatif. Jika terus mengunggah endorse maka mereka akan jenuh nih! Memang sih tujuan menjadi influencer mencari cuan lewat endorse, namun perlu diimbangi dengan konten pilihan yang target audiens inginkan.
Baca juga: Cocok di Industri Manapun, Ini 7 Manfaat Influencer Marketing untuk Bisnis
Jika tidak, followers rekan influencer tidak akan bertahan dengan lama, malahan akan mencari influencer lain yang memiliki konten variatif dan tidak menjadikan media sosialnya laman jualan.
5. Tidak membangun interaksi
Setiap influencer akan mencoba membangun relasi yang baik dengan para pengikutnya, apalagi jika influencer baru macam nano atau micro. Mereka akan lebih dekat dengan pengikut dan interaksi yang dibangun ditunjukkan melalui komentar yang mereka tulis di salah satu konten.
Banyak yang menganggap remeh terkait interaksi dengan pengikut. Padahal, melalui komentar dan ungkapan mereka, engagement sebuah influencer bisa tinggi nih, dan ini menjadi salah satu pertimbangan brand dalam melakukan kerja sama.
Maka dari itu, jangan acuhkan komentar, pertanyaan, ungkapan yang ditujukan di akun rekan influencer ya, karena akan membantu dalam menambah engagement di suatu akun.
Nah, tips di atas menjadi modal penting para influencer dalam menekuni profesinya. Biar brand berdatangan dan mau bekerja sama, buatlah citra sebaik mungkin dan positif, karena brand tidak ingin citra merek mereka jadi buruk jika influencernya kontroversi dan tidak menunjukkan hal positif.
Comments
No Comment yet