Branding dengan Sentuhan Lokal: Storytelling yang Otentik dan Engaging
Di tengah ramainya konten digital, brand yang paling berkesan tentunya bukan yang paling keras suaranya doang dong, tapi yang paling kerasa dekat. So di sinilah sentuhan lokal jadi kekuatan branding yang gak bisa dianggap remeh.
Gak cuma soal bahasa atau budaya, tapi gimana sih brand bisa mengangkat nilai- nilai lokal ke dalam storytelling yang otentik, engaging, dan pastinya relevan untuk audiens.
Baca juga: Instagram vs TikTok di 2025! Mana yang Lebih Efektif untuk Digital Branding?
Kenapa Sentuhan Lokal Penting dalam Branding?
Audiens tentunya makin selektif di era media sosial dan digital marketing. Mereka lebih mudah terhubung dengan brand yang "punya cerita", bukan melulu jualan.
Sentuhan lokal membantu membentuk:
· Kedekatan emosional
· Relevansi kontekstual
· Citra brand yang human dan membumi
Bayangin konten campaign yang menyelipkan budaya lokal, logat daerah, atau insight kehidupan sehari- hari. Gak cuma bakal membuat brand lebih relate, tapi juga menciptakan percakapan yang organik di media sosial.
Baca juga: 6 Cara Maksimalkan FOMO yang Efektif dalam Branding dan Marketing
Influencer Marketing Si Penguat Cerita Lokal
Brand gak harus bercerita sendirian, sehingga di sinilah peran content creator dan influencer marketing jadi sangat strategis. Menggandeng content creator lokal yang paham konteks budaya dan gaya bicara komunitasnya bisa bikin pesan brand terasa lebih autentik. Apalagi kalau narasinya disampaikan lewat format konten yang fun, video pendek, live streaming, sampai microblog di Instagram.
Branding dengan Sentuhan Lokal: Storytelling yang Otentik dan Engaging. (Sumber: Unsplash)
Jangan lupa ya, kolaborasi ini juga bisa meningkatkan brand trust, apalagi kalau creator-nya punya pengaruh kuat di komunitas lokalnya.
Baca juga: Kolaborasi dengan KOL Influencer atau Selebriti, Mana yang Lebih Efektif?
Strategi Konten yang Bisa Dicoba!
1. Cerita dari balik layar
Ceritakan proses brand-mu menyatu dengan budaya lokal. Bisa dari sourcing bahan lokal, kerjasama dengan UMKM, atau cerita customer dari daerah tertentu.
2. Campaign dengan nuansa local
Buat konten tematik yang nyambung dengan momen daerah, budaya populer lokal, atau tren regional.
3. Gunakan bahasa dan simbol local
Sesekali, jangan ragu pakai istilah atau gaya bahasa yang khas di wilayah targetmu. Tapi pastikan tetap mudah dipahami.
Baca juga: Butuh Kunci Biar Kontenmu Gak Cuma Lewat Doang? Ini dia Strategi Storytelling TikTok!
Kekuatan Storytelling di Era Digital
Storytelling bukan cuma bagian dari strategi branding, tapi juga merupakan jembatan antara brand dan audiens, dan justru sentuhan lokal membuat jembatan itu terasa lebih kokoh dan personal.
Lewat pendekatan yang natural, storytelling lokal mampu mengangkat brand jadi lebih dari sebuah produk, yakni menjadi bagian dari identitas, kebiasaan, dan percakapan harian audiensnya.
Baca juga: Tips Bikin Storytelling di TikTok yang Bikin Audiens Tertarik
Saatnya Membangun Cerita Lokalmu
Di tengah gempuran konten cepat saji di media sosial, cerita yang jujur dan terasa dekat justru punya daya tahan lebih lama.
Kalau kamu brand lokal atau brand besar yang mau menyentuh pasar Indonesia dengan lebih dalam, saatnya berpikir ulang nih, apakah storytelling-mu sudah cukup membumi?
Biar cerita brand kamu gak sekadar lewat di timeline, tapi nyantol di hati, yuk join IAM.id sekarang juga!