Ada Cringe Marketing di 2025?! Saat Konyol Malah Jadi Strategi Viral
Pernah nonton iklan yang bikin kamu mikir, “Ih, apaan sih... tapi kok kebayang terus ya?”. Nah selamat datang di dunia cringe marketing, strategi yang justru makin populer di 2025. Konten yang absurd, lebay, bahkan sedikit norak sekarang jadi tools buat merebut perhatian di media sosial. Lho, kok bisa? Yuk kita bahas kenapa yang konyol bisa jadi branding yang efektif dan viral.
Baca juga: Cara Memenangkan Strategi Marketing dengan Taktik ala Player 456 di Squid Game
Apa Itu Cringe Marketing?
Cringe marketing adalah strategi pemasaran yang sengaja dibuat ‘berlebihan’, awkward, atau absurd untuk memancing perhatian, reaksi emosional, atau bahkan tawa dari audiens. Tujuannya? Ya biar dibahas dan dibagikan. Yes, di dunia maya sekarang mah, bisa jadi bahan omongan adalah currency paling mahal.
Baca juga: Dari Green Light ke Spot Light: Influencer Marketing yang Gak Asal Jalan
Kenapa Cringe Marketing Makin Tren?
- Scroll cepat, butuh efek kejut
Feed kita hari ini penuh dengan konten serba rapi dan aesthetic. Cringe jadi beda sendiri, jadi bisa bikin orang berhenti scroll karena bingung, penasaran, atau ngakak.
- Viral = Eksposur gratis
Banyak brand dan influencer marketing campaign yang sengaja bikin konten ‘nyeleneh’ biar jadi bahan obrolan. Sekali viral? ROI-nya bisa gila- gilaan.
- Relate dengan Gen Z dan netizen digital
Gen Z suka yang otentik dan gak terlalu “serius”. Konten yang konyol tapi jujur lebih diterima daripada yang terlalu polished.
Ada Cringe Marketing di 2025?! Saat Konyol Malah Jadi Strategi Viral. (Sumber: Unsplash)
Baca juga: 5 Langkah Mudah untuk Brand Mengatur Strategi Marketing yang Efisien dan Menguntungkan
Contoh Cringe Marketing yang Meledak
- “Raisa kok diem aja” dari TikTok campaign makanan ringan yang absurd tapi berhasil naikin awareness.
- Endorse ala sinetron 2000-an overacting, zoom in berkali- kali tapi justru disukai audiens.
- Influencer nyamar jadi karakter cringe buat promosi brand, lengkap dengan jargon dan actingnya yang lebay.
Ya, walau keliatannya iseng, semua itu strategis banget kan?
Baca juga: Apa Itu The Art of Marketing Service? Mengubah yang Tak Terlihat Jadi Super Menarik!
Cringe Boleh, Asal Terkontrol
Biar gak jadi bumerang, simak dulu tips pakai strategi cringe yang tetap on-brand:
✅ Mengerti batas antara ‘norak’ dan ‘menjijikkan’
Cringe yang bikin ketawa beda banget sama yang bikin ilfeel.
✅ Pastikan masih sesuai brand tone
Misalnya kamu brand skincare premium, cringe marketing-nya tetap harus elegan absurd bukan sembarangan.
✅ Libatkan influencer yang ngerti timing & delivery
Di dunia endorse, influencer yang tahu cara bawain konten cringe dengan gaya unik mereka = aset banget!
Baca juga: Ubah Tantangan Ekonomi Jadi Peluang! Simak Strategi Influencer Marketing di Tahun 2025!
Jadi, Cringe Itu Branding Juga?
Yap, branding zaman sekarang gak melulu soal visual cakep atau caption puitis ya. Kadang yang absurd dan beda justru bikin brand kamu lebih diingat, dibahas, dan diburu. Apalagi di media sosial zaman sekarang yang udah penuh banget sama konten, jadi beda dengan kekonyolan ternyata juga bisa jadi senjata branding yang jitu.
Mau bikin campaign yang out of the box tapi tetap strategis?
IAM.id siap bantu eksplor konten yang gak biasa, mau yang absurd sampai yang iconic? Bisa! Karena kadang yang bikin malu- maluin justru bikin terkenal.