Pelaku Usaha Perlu Tahu! Inilah 3 Perbedaan Hard Selling dan Soft Selling
(Freepik/tirachardz)
Ketika kamu sudah tahu apa itu hard selling dan soft selling, pastinya sudah tahu beberapa keunggulan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Tetapi apakah kamu tahu apakah perbedaan dari hard selling dan soft selling? Jika belum, berikut ini beberapa perbedaan yang sudah IAM.ID rangkum di bawah.
1. Aspek Jangka Waktu Penjualan
Perbedaan pertama adalah aspek jangka waktu penjualannya, hard selling mendorong konsumen melakukan transaksi secara langsung saat itu juga, dan cenderung pendek nih.
Sedangkan soft selling ditargetkan untuk jangka waktu penjualan yang cukup panjang, hal ini karena tujuannya tidak untuk penjualan semata, tetapi mengembangkan jangkauan konsumen.
2. Aspek Ketertarikan Konsumen
Dari segi ketertarikan, tentu soft selling lebih menarik di mata pelanggan, karena dibuat penasaran sehingga akan membeli produk yang ditawarkan.
Sementara itu metode hard selling dapat menarik minat konsumen, hanya saja jangka waktunya relatif lebih pendek. Dalam hal ini, pelanggan tidak diberi kesempatan untuk mengeksplorasi produk yang ditawarkan secara lebih mendalam.
3. Aspek Industri yang Menggunakannya
Setiap lini bisnis dapat menerapkan kedua metode penjualan ini nih dalam kebutuhan memasarkan produknya, bahkan bisa dilakukan dalam waktu bersamaan.
Namun biasanya hard selling digunakan oleh industri seperti perbankan, asuransi dan sejenisnya. Sedangkan soft selling biasanya diterapkan pada bisnis seperti konsultan, manufaktur bahkan bisnis yang serupa.
Nah, itu tadi beberapa perbedaan yang mencolok dari metode soft selling dan hard selling, keduanya tentu bisa dilakukan bersamaan, sehingga bisa lebih efektif dalam promosi sebuah produk.
Comments
No Comment yet