(Freepik/benzoix)

Pernah gak SobatIAM pilih salah satu produk karena ada pengaruh dari orang lain? Entah itu teman yang sudah mencobanya langsung atau influencer yang mempromosikannya?

Nah, ternyata teknik itu bernama social proof, dan ini sering digunakan oleh pemilik brand untuk menggaet calon konsumen baru.

Jika ingin lebih tahu mengenai social proof, simak beberapa informasi yang sudah IAM.ID rangkum di bawah ini yuk!

Apa itu Social Proof?

Social proof adalah kondisi psikologis di mana seseorang cenderung mengikuti apa yang dilakukan atau dipilih oleh orang lain.

Menurut ilmu psikologi, orang akan cenderung menganggap apa yang dilakukan atau apa yang dipilih orang lain itu benar, apalagi jika sudah diikuti oleh orang banyak.

Baca juga:  7 Ide Campaign yang Bisa Menarik Minat Konsumen!

Banyak orang yang bekerja di dunia marketing memanfaatkan hal tersebut, karena bisa menguntungkan nih.

Caranya membuat produk mereka digunakan oleh banyak orang atau bahkan diulas orang lain, sehingga bisa menarik orang lain untuk mencobanya juga.

Seberapa Penting Social Proof Ini?

Tentu teknik ini sangat penting untuk dilakukan, karena bisa memengaruhi orang lain secara tidak langsung lho.

Justru hal inilah yang bisa jadi kelemahan konsumen, ketika mereka sudah terpengaruh, maka kemungkinan besar mereka akan membeli produk tersebut.

Apalagi jika diaplikasikan di media sosial, dan Indonesia menjadi pengguna medsos aktif, akan sangat mudah memengaruhi orang lain mencoba produk atau jasa yang kita tawarkan, asalkan memiliki banyak ulasan dari orang lain.

Baca juga: Bagaimana Cara Memunculkan Ide yang Menarik untuk Campaign Brand?

Nah, secara tidak sadar, aktivitas pembelian kita akan berpengaruh terhadap orang lain, entah rating yang tinggi atau banyak yang sudah mencobanya. Teknik ini sangat dibutuhkan bagi para pemilik bisnis untuk memperluas bisnis mereka. Tertarik mencobanya SobatIAM?