(Freepik)

Jika pemilik brand sudah tidak asing dengan engagement rate, untuk mengukur seberapa jauh sih sebuah unggahan dilihat orang lain, reach, impression bahkan lainnya.

Nah, dalam pengukuran pendapatan yang diterima, Return on Ad Spend (ROAS) ini bisa menjadi tolok ukur berapa sih yang sudah diperoleh.

Nah, tanpa basa-basi lagi, mari sama-sama berkenalan dengan ROAS yang mungkin SobatIAM belum tahu. Berikut IAM.ID akan merangkumnya di bawah ini.

Apa itu ROAS?

ROAS adalah metrik marketing yang mengukur revenue atau pendapatan yang diperoleh dari seluruh biaya yang keluar saat menjalankan sebuah campaign berbayar.

Sederhananya, ROAS ini adalah indikator untuk mengukur seberapa berhasil pemasaran digital berdasarkan pendapatan yang diterima per rupiah yang digunakan untuk beriklan nih.

Jika semakin tinggi ROAS, artinya iklan semakin efektif untuk menghasilkan pendapatan. Itulah kenapa saat menjalani sebuah campaign, seorang marketer harus menandai dan mengelompokkan iklan, agar bisa dievaluasi seberapa efektif iklan tersebut menghasilkan revenue.

Kenapa ROAS ini Penting dalam Bisnis?

Tanpa disadari, ROAS bagi sebuah perusahaan atau bisnis bisa mengetahui strategi marketing dan iklan yang berjalan sepadan atau tidak nih.

Revenue pada umumnya memang menjadi tujuan utama dari beriklan, kecuali memang tujuannya ingin mendapatkan brand awareness.

Baca juga: Mengenal Apa itu WhatsApp Blast dan Manfaatnya untuk Bisnis

Tanpa SobatIAM menghitung ROAS, sebuah perusahaan tidak akan bisa memantau seberapa efektif iklan yang berjalan dalam mendatangkan pendapatan nih.

Sebaliknya, dengan memperhitungkan ROAS, marketer bisa menggali informasi yang komprehensif untuk mengoptimalkan iklan dalam menghasilkan revenue.

Nah, itu tadi beberapa informasi mengenai ROAS yang mungkin SobatIAM lupa-lupa ingat nih. Dengan menghitung pendapatan dari hasil beriklan tentu akan mempermudah mendapatkan strategi pemasaran di kemudian hari.